Kisah Presiden SBY

Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) sebagai militer maupun politikus begitu moncer. Berkat kemampuan dan kesungguhannya dalam bekerja membuat dipercaya dalam menjalankan setiap penugasan. Itu pula yang menjadikan dirinya dapat mempersunting gadis pujaannya, Kristiani Herrawati alias Ani.
Berbeda dengan Ani yang berasal dari keluarga berada, di mana sang ayah Sarwo Edhie merupakan perwira tinggi di Angkatan Darat. Ayahnya pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD, bahkan ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
SBY sendiri berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di Pacitan, Jawa Timur. Saat kecil, dia bermimpi untuk dapat meneruskan darah sang ayah menjadi prajurit AD. Impian ini tercapai pada 1970 usai mengikuti tes penerimaan di Bandung, Jawa Barat.
Setelah menjalani pelatihan, prestasi yang dicatatnya membuat Gubernur Akmil Sarwo Edhie kagum. Atas alasan itu pula, Sarwo Edhie rela melepaskan tanggung jawabnya sebagai ayah Ani kepada SBY. Keduanya kemudian menikah pada 1975.
Setelah menikah, SBY dan Ani tidak lantas bisa hidup mewah, mereka menjalani bahtera rumah tangganya dengan sangat sederhana. Gaji yang diberikan SBY kepada sang istri tidak sepenuhnya cukup, bahkan Ani harus mencari tambahan di luar militer.
Meski hidup serba pas-pasan. Namun keduanya berusaha memberikan gizi terbaik bagi kedua putranya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro. Padahal, jabatan yang diemban SBY cukup baik, yakni Komandan Batalyon.
"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan yang pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya," tulis SBY dalam bukunya.
Berbeda dengan Ani yang berasal dari keluarga berada, di mana sang ayah Sarwo Edhie merupakan perwira tinggi di Angkatan Darat. Ayahnya pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD, bahkan ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
SBY sendiri berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di Pacitan, Jawa Timur. Saat kecil, dia bermimpi untuk dapat meneruskan darah sang ayah menjadi prajurit AD. Impian ini tercapai pada 1970 usai mengikuti tes penerimaan di Bandung, Jawa Barat.
Setelah menjalani pelatihan, prestasi yang dicatatnya membuat Gubernur Akmil Sarwo Edhie kagum. Atas alasan itu pula, Sarwo Edhie rela melepaskan tanggung jawabnya sebagai ayah Ani kepada SBY. Keduanya kemudian menikah pada 1975.
Setelah menikah, SBY dan Ani tidak lantas bisa hidup mewah, mereka menjalani bahtera rumah tangganya dengan sangat sederhana. Gaji yang diberikan SBY kepada sang istri tidak sepenuhnya cukup, bahkan Ani harus mencari tambahan di luar militer.
Meski hidup serba pas-pasan. Namun keduanya berusaha memberikan gizi terbaik bagi kedua putranya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro. Padahal, jabatan yang diemban SBY cukup baik, yakni Komandan Batalyon.
"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan yang pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya," tulis SBY dalam bukunya.
Komentar
Posting Komentar